Air Mata Kota

pada lampin penuh peluh

kunarikan pena buntung

wajah muram kasar

tentang sebuah kisah

air mata kota

 

Air mata kota

senyum pecah buruk rupa

cermin pecah tiada sudi mengaca

tawa masam manusia

pada kota yang berantak

saudara jadi sangka

nantinya lahir angkara

 

air mata kota

satu pecah berserak

jadi beling di jalan kota

di pintu rumah dan jendela

hingga ke hati

sampai tiada hati

hilang hati

 

air mata kota

mata senyap

yang dipandang hanya biadab

waktu telah pergikan cinta

oleh manusia sia-sia

terkubur pada sebuah senja

yang bernama kelam

 

air mata kota

butuh satu sapu tangan

untuk keringkan lembab darah

untuk padamkan api murka

dan sembunyikan mata panah

hilangkan asap gelap di atas kota

itu sapu tangan kita

yang bernama salam

salam damai

 

air mata kota

tentang sebuah kisah

wajah muram kasar

kunarikan pena buntung

pada lampin penuh peluh

Tinggalkan komentar